AI Berkembang Pesat, Namun Manusia Tetap Jadi Pengendali Utama

Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan (AI). Foto: DW (News)

Teknologi kecerdasan buatan, atau Artificial Intelligence (AI), sering menimbulkan kekhawatiran karena kemampuannya menggantikan peran manusia di masa depan. Meskipun demikian, manusia tetap menjadi pengendali utama AI. Dengan memanfaatkan emosi, kreativitas, dan landasan etika, kita dapat mengembangkan AI secara bermanfaat dan bertanggung jawab.

Peran Kunci Manusia dalam Pengembangan Teknologi AI

Beberapa peran kunci manusia dalam pengembangan teknologi AI yang akan selalu dibutuhkan meliputi:

  1. Peneliti dan Ilmuwan Data (Researcher dan Data Scientist)
    Pertama-tama, peneliti dan ilmuwan data berkontribusi besar dalam penelitian dasar dan terapan yang mendorong kemajuan AI. Mereka tidak hanya menemukan algoritma baru tetapi juga meningkatkan teknik yang ada. Selain itu, ilmuwan data menganalisis data, membangun model prediktif, serta menerapkan teknik pembelajaran mesin untuk menyelesaikan berbagai masalah di berbagai sektor.
  2. Insinyur dan Pengembang (Engineer dan Developer)
    Selanjutnya, insinyur AI bertanggung jawab untuk mengimplementasikan algoritma dan model AI ke dalam sistem perangkat lunak yang aplikatif dan efisien. Mereka bekerja sama dengan pengembang perangkat lunak untuk memastikan bahwa perangkat lunak berjalan efektif, aman, dan memenuhi kebutuhan pengguna. Dengan kata lain, kolaborasi antara insinyur dan pengembang sangat penting untuk keberhasilan sistem AI.
  3. Desainer dan Programmer (Designer dan Programmer)
    Kemudian, desainer dan programmer merancang arsitektur sistem AI yang optimal, menulis kode, serta mengembangkan jaringan saraf dan algoritma pembelajaran mesin. Mereka memastikan sistem AI berfungsi dengan baik dan dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi. Oleh karena itu, mereka memainkan peran krusial dalam menjaga fungsionalitas dan efisiensi sistem.
  4. Spesialis Etika dan Regulasi AI (Ethics and AI Regulation Specialists)
    Di samping itu, spesialis etika dan regulasi AI memastikan bahwa pengembangan dan penerapan AI mengikuti prinsip-prinsip etika dan hukum. Mereka mengawasi penggunaan AI agar tetap adil, transparan, dan bebas dari diskriminasi. Dengan cara ini, mereka menjaga agar teknologi AI tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.
  5. Arsitek AI dan Desainer Sistem (AI Architect and System Designer)
    Lebih jauh, arsitek AI merancang solusi AI secara menyeluruh dan menentukan infrastruktur yang optimal untuk sistem AI. Mereka memastikan integrasi antara perangkat keras dan perangkat lunak berfungsi dengan maksimal. Dengan demikian, mereka mendukung efektivitas dan kinerja sistem AI.
  6. Pemimpin Bisnis dan Strategis (Business and Strategic Leaders)
    Terakhir, pemimpin bisnis mengarahkan visi dan strategi pengembangan AI di perusahaan. Mereka memastikan penerapan AI selaras dengan tujuan bisnis dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Oleh karena itu, mereka memainkan peran penting dalam mengarahkan dan memanfaatkan teknologi AI untuk keuntungan strategis perusahaan.

Telkom Mengakselerasi AI untuk Kemajuan Bangsa

Telkom, yang selama ini dikenal sebagai perusahaan layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta jaringan telekomunikasi, telah bertransformasi menjadi Digital Telecommunication Company. Dengan transformasi ini, Telkom kini mengembangkan berbagai produk dan layanan digital, termasuk teknologi AI.

Potensi AI di Indonesia dan Peran Telkom

Dengan pertumbuhan pesat AI, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengatasi berbagai tantangan melalui solusi digital. Dalam hal ini, Telkom telah meluncurkan tiga kelompok layanan besar: Digital Connectivity, Digital Platform, dan Digital Services. Masing-masing kategori ini berperan penting dalam membangun ekosistem digital yang kuat dan aman di Indonesia.

Fokus Utama Telkom dalam Pengembangan AI

Komang Budi Aryasa, EVP Digital Business & Technology Telkom, menyatakan bahwa Telkom memanfaatkan AI dengan dua fokus utama:

  1. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
    Pertama, Telkom menggunakan AI untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dengan memberikan layanan yang lebih personal, responsif, dan efisien. Dengan kata lain, teknologi ini meningkatkan interaksi dan kepuasan pelanggan.
  2. Menawarkan Layanan Digital Berbasis AI
    Selanjutnya, Telkom memperkenalkan BigBox, solusi big data dan AI yang mendukung berbagai industri dan pemerintahan. Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia. Secara keseluruhan, layanan ini memperluas manfaat AI di berbagai sektor.

Mewujudkan Kedaulatan Digital Indonesia

Komang menegaskan bahwa kedaulatan digital Indonesia, termasuk di bidang AI, merupakan prioritas utama. Telkom berkomitmen untuk mengembangkan talenta digital dan teknologi AI demi memajukan bangsa. Dengan pendekatan ini, Telkom berusaha memastikan bahwa Indonesia dapat bersaing di tingkat global.

Masa Depan Inovatif untuk Indonesia

Akhirnya, Telkom terus menghadirkan solusi inovatif yang memperkuat posisi Indonesia di kancah global dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan pendekatan yang bertanggung jawab dan kolaboratif, Indonesia dapat memanfaatkan teknologi AI untuk menciptakan masa depan yang lebih aman, efisien, dan inklusif bagi semua.

Editor: Akmal NS

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
WhatsApp Tanya & Beli Program?