Disini saya akan membahas mengenai 6 cara menjaga keamanan jaringan karena pada saat ini Internet saat ini telah menjadi kebutuhan yang tidak bisa di abaikan. Untuk bekerja, belajar, hingga mencari hiburan, internet dapat memenuhinya. Apalagi ketika berbagai kegiatan saat ini masih harus di lakukan dari rumah, memiliki jaringan internet yang stabil dan lancar menjadi sangat penting. Namun, itu saja belum cukup jika keamanan jaringan internet kamu lemah.
Memiliki keamanan jaringan internet yang lemah berarti membuka kesempatan bagi para hacker untuk meretas data di komputer atau laptop kamu melalui jaringan internet.
Berikut 6 cara menjaga keamanan jaringan
Ganti Nama dan Password Jaringan Wi-Fi
Mengganti nama jaringan Wi-Fi yang kamu gunakan adalah langkah pertama untuk menambah keamanan jaringan internet di rumahmu. Ubah SSID atau Service Set Identifier-nya dengan nama yang unik agar membuat para peretas kesulitan mengenali jaringan Wi-Fi yang kamu gunakan.
Selanjutnya, kamu juga harus mengganti password-nya dengan kombinasi yang tidak kalah unik dan tentunya dengan kata kata yang unik juga supaya susah di tembak oleh para peretes. Selain penggunaan huruf kapital dan angka, kamu juga bisa menggunakan symbol.
Aktifkan Enkripsi Jaringan dan Matikan Wi-Fi saat Tidak Di gunakan
Hal penting selanjutnya yang harus kamu lakukan untuk meningkatkan keamanan jaringan internet di rumah adalah dengan mengaktifkan enkripsi jaringan. Saat ini, standar yang berlaku adalah enkripsi WPA2 atau Wi-Fi Protected Access 2. Enkripsi ini bahkan ada di ponsel saat kamu mengaktifkan hotspot. Jadi, WPA2 dapat dikatakan sebagai sistem enkripsi yang kompatibel dengan berbagai sistem jaringan.
Untuk mengaktifkan WPA2 di router Wi-Fi, masukkan alamat IP router kamu ke kolom alamat di browser. Biasanya, alamat IP router yang umum adalah kombinasi 192.168.0.1 dan seterusnya. Cek terlebih dahulu IP router kamu sebelum memasukkan alamatnya. Selanjutnya, klik Wireless Settings atau pilihan serupa untuk mengatur konfigurasi keamanan jaringan Wi-Fi kamu. Kemudian, pilih WPA2 atau WPA + WPA2 di Security Options, lalu klik Apply. Jaringan kamu pun kini sudah aman dengan enkripsi WPA dan WPA2. Langkah selanjutnya, pastikan kamu me-nonaktifkan Wi-Fi saat tidak di gunakan
Perbarui Software Router Secara Berkala
Selanjutnya kamu juga harus pastikan bahwa software di router kamu di perbarui atau di-update secara berkala. Hal ini perlu di lakukan karena software router pun memiliki kelemahan yang membuatnya mudah di retas. Jika router kamu sudah di retas, akses menuju data penting milikmu akan terbuka lebar. Dalam hal ini, pembaruan software pada router memastikan keamanannya di perkuat setiap update. Jadi, jaringan yang kamu gunakan akan lebih aman
Menggunakan Firewall
Terakhir, kamu juga memerlukan Firewall untuk mengamankan jaringan Wi-Fi di rumah. Tentunya, Firewall yang di maksud di sini adalah untuk router kamu yang berperan memberikan lapisan keamanan tambahan pada router. Sebagian besar router sebenarnya telah di lengkapi dengan Firewall dan dapat kamu update secara berkala untuk memperkuat keamanannya. Firewall ini dapat memblokir ancaman yang masuk ke jaringan secara otomatis sehingga kamu tidak perlu mengawasinya terus menerus.
Memisahkan perangkat pintar rumah dari jaringan utama
Bila Anda memiliki atau menyewa router Wi-Fi yang mendukung LAN virtual (VLAN) atau router Wifi yang mendukung jaringan tamu, dapat mendedikasikan jaringan tamu atau VLAN tersebut untuk perangkat smart home Anda. Dengan begitu perangkat smart home di tempatkan di jaringan tersegmentasi yang tidak memiliki akses ke jaringan utama, yang biasanya di gunakan untuk melakukan transaksi perbankan dan aktivitas lain dari perangkat seluler atau PC/laptop rumah.
Pastikan fungsi pembaruan otomatis pada perangkat smart home Anda di aktifkan
Sebagian besar perangkat smart home menawarkan opsi pembaruan software otomatis yang dapat di aktifkan pengguna. Dengan mengaktifkan opsi pembaruan otomatis, perangkat akan mendapatkan pembaruan keamanan yang di butuhkan. Hal yang sama berlaku untuk router rumah, yang juga harus memiliki kemampuan pembaruan otomatis yang di setel dalam mode “aktif”.
Oleh : Azzahra Aquariusta